Senin, 22 September 2014

Surah Waqi'ah

Surat Al-Waqi’ah : - Ubay bin ka’b berkata bahwa Rasullulah saw bersabda:” barang siapa yang membaca surat Al-Waqi’ah, ia akan dicatat tidak tergolong pada orang-orang yang lalai.” - Abdullah bin Mas’ud berkata bahwa Rasullulah saw bersabda”barang siapa yang membaca surat Al-Waqi’ah,ia tidak akan tertimpa oleh kefakiran selamanya” - Imam Ja’far Ash- Shadiq berkata :”barang siapa yang membaca surat Al-Waqi’ah pada malam jum’at ,ia akan dicintai oleh Allah, dicintai oleh manusia,tidak melihat kesengsaraan, kefakiran,kebutuhan,dan penyakit dunia,surat ini adalah bagian dari sahabatAmirul Mukimin (sa) yang bagi beliau memiliki keistimewan yang tidak tertandingi oleh yang lain.” - Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa)berkata: “barang siapa yang merindukan surga dan sifatnya, maka bacalahsurat Al-Waqi’ah; dan barang siapa yang ingin melihat sifat neraka,maka bacalah surat As-Sajadah.” - Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:”barang siapa yang membaca surat Al-Waqi’ah sebelum tidur,ia akan berjumpa dengan Allah dalam keadaan wajahnya seperti bulan purnama.” Surat Al-Mulk: - Ibnu Abbas berkata:” Pada suatu hari ada seseorang menghampar jubahnya di atas kuburan dan dan ia tidak tahu bahwa tempat itu adalah kuburan, ia membaca surat Al-Mulk, kemudian ia mendengar suara jeritan dari dalam kuburan itu: inilah yang menyelamatkan aku. Kemudian kejadian itu diceriterakan kepada Rasullulah SAW,lalu beliau bersabda : surat Al-Mulk dapat menyelamatkan penghuni kubur dari azab kubur.” - Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:”surat Al-Mulk adalah penghalang dari siksa kubur, surat ini termaktub di dalam taurat, barang siapa yang membacanya di malam hari ia akan memperoleh banyak manfaat dan kebaikan. Sungguh aku membacanya dalam shalat sunnah sesudah Isya’ dalam keadaan duduk. Ayahku membacanya pada sian dan malam. Barang siapa yang membacanya, maka ketika malaikat Munkar dan Nakir akan masuk ke kuburnya dari arah kedua kakinya, kedua kakinya berkata kepada mereka: kalian tidak ada jalan kearahku, karena hamba ini berpijak kepadaku lalu ia membaca surat Al-Mulk pada siang dan malam hari; ketika mereka datang kepadanya dari rongganya, rongganya berkata kepada mereka: kalian tidak ada jalan kearahku, karena hamba ini telah menjagaku dengan surat Al-Mulk; ketika mereka datang kepadanya dari arah lisannya, lisannya berkaya kepada mereka: kalian tidak ada jalan ke arahku, karena hamba ini telah membaca surat Al-Mulk setiap siang dan malam denganku.” - Imam Muhammad Al-Baqir (sa) :” bacalah surat Al-Mulk, karena surat ini menjadi penyelamat dari siksa kubur.” Surat Ar-Rahman: - Rasullulah SAW bersabda :”barang siapa yang membaca surat Ar-Rahman, Allah akan menyayangi kelemahannya dan meridhai nikmat yang dikaruniakan kepadanya.” - Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa):” barang siapa yang membaca surat Ar-Rahman, dan ketika membaca kalimat”Fabiayyi alai Rabbikuma tukadzdziban”ia mengucapkan “La bisyay-in min alaika rabbi akadzibu (tidak ada satupun nikmat-Mu duhai tuhanku yang aku dustakan), jika saat membacanya itu pada malam dan siang hari kemudian ia mati,maka matinya seperti matinya orang yang syahid.

Sabtu, 03 April 2010

Boleh Tertawa...asal...

1.Menggunakan kata-kata yang baik, Allah berfirman: “Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, Pohon itu memberikan buahnya pada. Setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun. (Ibrahim:24-26)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya seorang hamba tidak berbicara dengan suatu kalimat yang diridhai Allah kecuali Allah akan mengangkat derajatnya dan sesungguhnya seorang hamba tidak berbicara dengan suatu kalimat yang dimurkai Allah kecuali akan diturunkan derajatnya di neraka jahannam.” (HR. Bukhari)

2.Tidak mengandung penghinaan, seperti yang disebutkan dalam Al Quran Surat Al Hujurat ayat 11.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya ada di antara orang yang berani berkata-kata dengan perkataan yang dianggap sepele, karena sekadar ingin mengundang tawa sekelompok orang, padahal ia jatuh tergelincir karenanya sangat jauh melebihi jauhnya langit.” (HR. Ahmad)

3.Tidak berbohong, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda: ”Tidaklah sempurna keimanan seseorang hamba hingga ia meninggalkan perbuatan dusta ketika bersenda gurau dan bersikap sombong meskipun ia benar.” (HR. Ahmad) dan “Saya pun bercanda. Tapi aku tidak mengatakan sesuatu kecuali kebenaran.” (HR. Thabrani)

4.Tidak berlebihan dan lupa waktu.

Senin, 01 Maret 2010

jangan jadi anak durhaka

Samarinda...Maret 2010

Hari ini q ingin berbagi...sebuah kasus yang baru saja terjadi ...yang bisa di jadikan renungan...terutama untuk diri q sendiri...
Ada seorang ibu datang pada q...berusaha tersenyum...namun q rasakan kegalauan hatinya...tak banyak yang ia katakan...hanya beberapa kalimat yang lirih q dengar...kemudian menyebut nama anak perempuannya...lalu menangis.
Tangisannya tak nyaring...namun q rasakan pilu dihatinya...q hanya memeluknya...butuh waktu untuk membuatnya tenang...dan selepas itu ia bercerita....
"Apa salahku...mengapa anak ku durhaka..."kata ibu...lalu menangis....
Sang ibu memiliki seorang anak remaja...usianya 16 tahun...saat ini sekolah setara SMA...singkatnya...sang anak pun sering memaki dan kasar terhadap ibunya... seminggu yang lalu ia bertengkar dengan anaknya, karena sang anak pulang larut malam...bukannya meminta maaf...namun teguran sang ibu dibalas dgn kata kata kasar dan sang anak malah berusaha memukul ibunya...
begitu miris mendengar cerita ibu itu...
ANAK DURHAKA...kalimat itu yang langsung keluar dari mulut q...karena q tak tahu lagi...kalimat apa yang pantas diberikan untuk anak perempuan ini...
Ibu...semoga kesabaranmu...kan di balas Allah...dengan dibukakannya semua pintu-pintu Jannah NYA...untukmu...

renungkanlah...sebagai anak...pernah kah...kita membuat ibu kita meneteskan air mata...karena kesedihannya atas prilaku kita....

Berdoalah...
Ya...Rabb...maafkan hambaMu ini bila selama ini begitu banyak kekhilafan yang hamba Mu ini lakukan...terutama kepada ibu hamba...janganlah kau jadikan diri ini berakhir sebagai anak durhaka...yang hina...hingga untuk mencium bau jannahMu pun tak layak...jadikanlah hamba Mu ini anak yang sholeh...yang menjadi salah satu alasan...terangnya kuburan kedua orang tua kelak...jadikan hambaMu ini anak yang berbudi...berakhlak mulia...hingga orangtua hambaMu ini...tak berhenti bersyukur kepadaMu...karena memiliki anak yang sholeh...amin...

Selasa, 05 Januari 2010

Kumpulan Tausiyah

"Diantara mata kebajikan adalah menutupi musibah sehingga orang lain mengira bahwa kita tidak pernah tertimpa musibah."
Abdullah bin Muhammad al-Harawi

Semakin tinggi kedudukan dan jabatan seseorang atau semakin banyak harta kekayaan seseorang maka akan semakiin tinggi dan semakin besar pula badai dan topan kehidupan yang menghadang.

Masa depan seseorang banyak ditentukan oleh kemampuan dirinya dalam mengatasi berbagai kesulitan di masa sekarang. Banayak orang0orang yang siap dan tahan bantingan di masa silam ia ternyata pantas untuk meraih sesuatu kemenangan sekarang.

Jangan iri atas kemajuan dan kesuksesan orang lain kecuali di dalam tiga hal: kegiatan mencari ilmu; bersedekah; dan melaksanakan amal kebajikan.
Setiap perkataan harus diiringi dengan ketulusan hati dalam pengucapan. Ketulusan hanya karena Allah SWT semata. Perkataan dan tindakan seperti ini lebih berarti.

Almuhajir bin Habib ra. berkata:
Nabi saw. bersabda; Allah ta'ala berfirman: "Sesungguhnya Aku tidak menghiraukan kata-kata seorang yang arief bijaksana, akan tetapi Aku berpegangan pada niatnya dan isi hatinya dalam hal-hal yang disukai serta diridhai oleh Allah. Aku jadikan hikmah kebijaksanaannya sebagai pujian terhadap Allah walaupun ia tidak berkata ."
HR Danu Najjar
Semua yang bernyawa, akan merasakan mati.

Dan tidak ada seorang pun apa yang tahu apa yang akan menimpa dirinya nanti (esok), dan tak ada seorang pun yang tahu dimana ia akan menemui kematian. (Qs. Luqman:34)
"Jika kamu ingin tahu seberapa besar cinta Allah SWT kepadamu dan kepada selainmu, lihatlah keadaan-keadaan berikut ini:
Lihatlah, seberapa besar intensitas cintamu kepada kalam-Nya di hatimu!
Lihatlah, seberapa dahsyat kenikmatanmu dan keasyikanmu tatkala mendengar lantunan Firman-firman-Nya!
Sudahkah keasyikan itu melebihi keasyikan para pecandu musik dan nyanyian tatkala nyanyian itu didendangkan? Sesungguhnya wajar jika seseorang mencintai seorang kekasih, lalu suara dan pembicaraan kekasihnya itu menjadi sesuatu yang sangat dicintai..."
Imam Ibnul Qayyim.

"Hendaknya kita mengukur ilmu bukan dari tumpukan buku yang kita habiskan. Bukan dari tumpukan naskah yang kita hasilkan. Bukan juga dari penatnya mulut dalam diskusi tak putus yang kita jalani. Tapi dari amal yang keluar dari setiap desah napas kita".
Ibnul Qayyim Al Jauziyyah.

"Lidah orang bijaksana berada di belakang hatinya, dan hati orang tolol berada di belakang lidahnya." Ali bin Abi Thalib
Hati-hatilah dalam berbicara. Bisa jadi saudara kita sakit hati dengan ucapan kita.
Sesungguhnya puasa adalah tabir penghalang (dari perbuatan dosa). Maka apabila seseorang dari kamu sedang berpuasa, janganlah ia mengucapkan sesuatu yang keji dan janganlah ia berbuat jahil. Dan seandainya ada orang lain yang mengajaknya berkelahi ataupun menunjukkan cercaan kepadanya, hendaknya ia berkata, "Aku sedang berpuasa. Aku sedang berpuasa."

HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah
Seorang mukmin adalah seorang yang tidak pernah kenyang dari mendengarkan kebaikan sampai dengan berakhir di syurga.
Imam Syafi'i

Kumpulan Tausiyah

"Diantara mata kebajikan adalah menutupi musibah sehingga orang lain mengira bahwa kita tidak pernah tertimpa musibah."
Abdullah bin Muhammad al-Harawi

Semakin tinggi kedudukan dan jabatan seseorang atau semakin banyak harta kekayaan seseorang maka akan semakiin tinggi dan semakin besar pula badai dan topan kehidupan yang menghadang.

Masa depan seseorang banyak ditentukan oleh kemampuan dirinya dalam mengatasi berbagai kesulitan di masa sekarang. Banayak orang0orang yang siap dan tahan bantingan di masa silam ia ternyata pantas untuk meraih sesuatu kemenangan sekarang.

Jangan iri atas kemajuan dan kesuksesan orang lain kecuali di dalam tiga hal: kegiatan mencari ilmu; bersedekah; dan melaksanakan amal kebajikan.
Setiap perkataan harus diiringi dengan ketulusan hati dalam pengucapan. Ketulusan hanya karena Allah SWT semata. Perkataan dan tindakan seperti ini lebih berarti.

Almuhajir bin Habib ra. berkata:
Nabi saw. bersabda; Allah ta'ala berfirman: "Sesungguhnya Aku tidak menghiraukan kata-kata seorang yang arief bijaksana, akan tetapi Aku berpegangan pada niatnya dan isi hatinya dalam hal-hal yang disukai serta diridhai oleh Allah. Aku jadikan hikmah kebijaksanaannya sebagai pujian terhadap Allah walaupun ia tidak berkata ."
HR Danu Najjar
Semua yang bernyawa, akan merasakan mati.

Dan tidak ada seorang pun apa yang tahu apa yang akan menimpa dirinya nanti (esok), dan tak ada seorang pun yang tahu dimana ia akan menemui kematian. (Qs. Luqman:34)
"Jika kamu ingin tahu seberapa besar cinta Allah SWT kepadamu dan kepada selainmu, lihatlah keadaan-keadaan berikut ini:
Lihatlah, seberapa besar intensitas cintamu kepada kalam-Nya di hatimu!
Lihatlah, seberapa dahsyat kenikmatanmu dan keasyikanmu tatkala mendengar lantunan Firman-firman-Nya!
Sudahkah keasyikan itu melebihi keasyikan para pecandu musik dan nyanyian tatkala nyanyian itu didendangkan? Sesungguhnya wajar jika seseorang mencintai seorang kekasih, lalu suara dan pembicaraan kekasihnya itu menjadi sesuatu yang sangat dicintai..."
Imam Ibnul Qayyim.

"Hendaknya kita mengukur ilmu bukan dari tumpukan buku yang kita habiskan. Bukan dari tumpukan naskah yang kita hasilkan. Bukan juga dari penatnya mulut dalam diskusi tak putus yang kita jalani. Tapi dari amal yang keluar dari setiap desah napas kita".
Ibnul Qayyim Al Jauziyyah.

"Lidah orang bijaksana berada di belakang hatinya, dan hati orang tolol berada di belakang lidahnya." Ali bin Abi Thalib
Hati-hatilah dalam berbicara. Bisa jadi saudara kita sakit hati dengan ucapan kita.
Sesungguhnya puasa adalah tabir penghalang (dari perbuatan dosa). Maka apabila seseorang dari kamu sedang berpuasa, janganlah ia mengucapkan sesuatu yang keji dan janganlah ia berbuat jahil. Dan seandainya ada orang lain yang mengajaknya berkelahi ataupun menunjukkan cercaan kepadanya, hendaknya ia berkata, "Aku sedang berpuasa. Aku sedang berpuasa."

HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah
Seorang mukmin adalah seorang yang tidak pernah kenyang dari mendengarkan kebaikan sampai dengan berakhir di syurga.
Imam Syafi'i

Minggu, 06 Desember 2009

Detik waktu terus berjalan
berhias gelap dan terang
suka dan duka tangis dan tawa
tergores bagai lukisan

Seribu mimpi berjuta sepi
hadir bagai teman sejati
di antara lelahnya jiwa
dalam resah dan air mata
kupersembahkan kepada-Mu
yang terindah dalam hidupku

Meski ku rapuh dalam langkah
kadang tak setia, kepadaMu
namun cinta dalam jiwa
hanyalah pada-Mu

maafkanlah bila hati
tak sempurna mencintai-Mu
dalam dada ku harap hanya
diri-Mu yang bertahta

detik waktu terus berlalu
semua berakhir pada-Mu

(Opick : Rapuh)

Senin, 16 November 2009

Pecinta Sejati

"Jika kamu ingin tahu seberapa besar cinta Allah SWT kepadamu dan kepada selainmu, lihatlah keadaan-keadaan berikut ini:
Lihatlah, seberapa besar intensitas cintamu kepada kalam-Nya di hatimu!
Lihatlah, seberapa dahsyat kenikmatanmu dan keasyikanmu tatkala mendengar lantunan Firman-firman-Nya!
Sudahkah keasyikan itu melebihi keasyikan para pecandu musik dan nyanyian tatkala nyanyian itu didendangkan? Sesungguhnya wajar jika seseorang mencintai seorang kekasih, lalu suara dan pembicaraan kekasihnya itu menjadi sesuatu yang sangat dicintai..."
Imam Ibnul Qayyim.


Seberapa besar cintamu kepada Allah...
mungkin itu yang harus qt sering tanyakan pada diri qt saat mata mulai terpejam di tengah malam...
cinta kepada sang Khaliq...jadi ingat bagaimana setiap hari kita mengulang ulang janji manis qt di dalam sholat...bahwa sholatku...ibadahku...matiku hanya untuk MU...
jangan hanya jadi umatnya yang suka obral janji...

sempat dulu q berada dalam sebuah acara tausyiah...dalam sebuah ruangan yang dipenuhi peserta...n suasananya lumayan ribut...satu n yang lain ngobrol(termasuk diriku)...maklum sekalian reuni teman teman di kampus dulu...

tak lama setelah MC membuka acara taklama sang pembicarax datang...entah kenapa saat pembicaranya melewati kami menuju mimbar susana jd lain...orang orang yg dari tadi sibuk ngobrol mendadak diam n hening...padahal g ada yg menyuarakan untuk diam...dan pembicara itu duduk tenang...pakaiannya sangat sederhana...umurnya mungkin sekitar 50 tahun...hanya ucapan ringan yg ia lontarkan...ukhtifillah...qt sebagai khalifah dimuka bumi...janganlah berhenti untuk berdakwah...karena semua itu kan dimintai pertanggungjawabannya nanti...kemudian ia membaca doa sebentar...entah kenapa jantung q jd berdetak cepat...tanpa sadar q menangis dan tak hanya q ...tapi semua orang si ruangan itu...
dan lebih dari itu...q coba mengangkat wajah tuk melihat ustad tersebut dari jarak tak lebih dari 2 meter...dan anehx q tak bisa melihat jelas wajahnya...itupun susah payah q mengangkat wajah q tuk melihat orang sholeh ini...yang telah membuat kami semua menangis...tetap aja g jelas...
subhanallah...seperti inikah orang yg di sebut pencinta sejati...kesholehannya begitu terasa oleh qm...

ya Rabb...hambamu ini benar benar hina...akankah di hari akhir nanti q menjadi umatMu yang berdiri tegak dengan lebel "Pencinta Sejati" yang selalu menyucikan hatinya...karena kecintaan pada MU sang Maha Agung

Sabtu, 03 Oktober 2009

manisnya sebuah kenangan....

...sesuatu itu menjadi lebih berarti...justru disaat ia telah pergi...

mungkin itu yang kini kurasakan...ah...hidup... ada pertemuan...ada perpisahan...
tapi disinilah....garis-garis cerita hidup yang manis...terukir dalam buku hidup kita...